Publiknews.id, Garut – Kemendikbudristek telah menyampaikan konsep Profil Pelajar Pancasila yang dirancang untuk mengacu kepada pencapaian tentang kompetensi peserta didik di Indonesia. Adapun dalam hal ini kompetensi Profil Pelajar Pancasila dirumuskan berdasarkan 6 dimensi, yakni: yang ke- (1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; dan yang ke- (2) Berkebinekaan global, Ke- (3) Bergotong-royong, ke- (4) Mandiri, ke-(5) Bernalar kritis dan yang trakhir ke- (6) adalah Kreatif.
Adapun tujuh (7) tema pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah (1) yaitu : Gaya Hidup Berkelanjutan, ke-(2) Kearifan Lokal, ke-(3) Bhineka Tunggal Ika, ke- (4) Bangunlah Jiwa dan Raganya, ke- (5) Suara Demokrasi, ke- (6) Berekayasa dan Berteknologi Untuk Membangun NKRI, dan yang ke- (7) adalah kewirausahaan.
Dalam pelaksanaan tentang Program diatas, SMPN 3 Karangpawitan Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat dimana yang P5 nya adalah tentang bunyi kearifan lokal yakni lebih memilih untuk mengembangkan projek ketahanan pangan. Tema ini dipilih dalam pertimbangan matang dari komite pembelajaran atas dasar reseach sekolah yang para wali murid nya ber mayoritas pada SDM petani dan sebagian kecil adalah buruh.
Dalam pengembangan nya sendiri sekolah dapat digunakan sebagai tempat untuk belajar tatanan tentang cara bertani, dari mulai mencari bibit hingga penanaman. Sehingga, harapannya melalui pengenalan ketahanan pangan ini peserta didik menjadi lebih mengenal tentang pertanian. Hal ini juga merupakan bentuk suatu pelestarian tentang kearifan lokal di lingkungan Sekolah SMPN 3 Karangpawitan.
Ayi Jamaludin Kepala Sekolah SMPN 3 Karangpawitan kepada Publik News, Selasa ( 29-08-2023 ) menjelaskan ” sekarang ketahanan pangan sudah menjadi program dan ini di bentuk untuk menjalin kebersamaan dan mandiri para anak didik ” pungkas nya .
Kegiatan P5 lain nya yang di projek kan oleh para anak didik SMPN 3 karangpawitan ini pun terus di kembangkan, kali ini adalah tentang penciptaan suvenir dari limbah kulit hal ini pun tak lupa dalam bagian penyesuaian tentang lingkungan, dengan kata lain kegiatan ini berlangsung sejak P5 di luncurkan. Hal ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai atau mengetahui tentang kewirausahaan yang di kembangkan dalam kemandirian, yang di kemudian dapat menghasil kan sebuah karya cipta para peserta didik SMPN 3 Karangpawitan, ” saya berharap dapat memberdayakan si anak, jangan muluk muluk, asal kita dapat menghasil kan, kerjakan ” pungkas Ayi Jamaludin kepada Publik News diruang kerjanya, selasa ( 29-08-2023 ).
( Roni Santosa )