PUBLIKNEWS.ID – Di kaki dusun Lawarang, Desa Lekopadis, sebuah jalan beton sederhana kini hadir membawa harapan baru. Jalan ini mungkin tak sepanjang yang lain, hanya 1,5 x 85 meter, namun maknanya melampaui ukurannya. Ia menjadi saksi dari kerja keras sebuah desa yang perlahan tapi pasti menata diri menuju kemajuan.
Dengan dana sebesar Rp. 29 juta dari Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) 2024, jalan tani ini dibangun untuk mengubah kehidupan masyarakat. Kepala Desa Lekopadis, Dermawan, memandang proyek ini sebagai simbol komitmen pemerintah desa kepada warganya. “Kami berharap pekerjaan ini terlaksana dengan baik dan sesuai bestek. Kami ingin masyarakat dapat memanfaatkannya, terutama saat musim hujan tiba,” ujar Dermawan, penuh optimisme.
Selama bertahun-tahun, tanah merah di jalan tani itu menjadi tantangan berat bagi para petani. Musim hujan mengubahnya menjadi kubangan lumpur, membatasi akses ke lahan pertanian yang menjadi sumber penghidupan utama mereka. Kini, dengan adanya rabat beton, perjalanan menuju ladang tak lagi dipenuhi kesulitan. Jalan ini memberi mereka kesempatan untuk lebih produktif, menghemat waktu, dan menambah penghasilan.
Proyek ini tidak hanya tentang pembangunan fisik; ia juga menyimpan cerita tentang kolaborasi dan harapan. Masyarakat Dusun Lawarang ikut terlibat dalam pengawasannya, memastikan bahwa setiap rupiah yang digunakan benar-benar memberikan manfaat nyata.
“Bagi kami, ini bukan sekadar jalan. Ini adalah awal dari perubahan besar,” ujar seorang petani setempat, matanya berbinar menyaksikan beton yang kini menggantikan lumpur.
Jalan tani Dusun Lawarang mungkin tak megah, namun ia adalah refleksi dari perjuangan dan semangat sebuah komunitas. Di setiap tapak yang dilalui, ada mimpi-mimpi sederhana yang perlahan menemukan jalannya menuju kenyataan.(*)