Publiknews.id, Garut – Dalam penanganan kasus katagori stunting di Wilayah Kabupaten Garut sampai saat ini masih terus di gencarkan, hal ini di lakukan agar pertumbuhan dan perkembangan anak yang dampak dari kekurangan gizi kronis ataupun infeksi berulang, yang tentunya ditandai dengan pisik badan di bawah standar.
Dalam hal ini Kepala Desa Cintaasih Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, Ade Mohamad Sofyan yang sekaligus sebagai DPK APDESI di Kecamatan Samarang menekankan pentingnya verifikasi data stunting pada wilayah yang dipimpinnya agar tetap menjadi singkron pasal nya data stunting yang diterima sebelum nya tidak akurat dan dinilai menyimpang, sebelum nya pemerintah Desa Cinta Asih Kecamatan Samarang ini menerima data kasus stunting yang di peruntukan pada sejumlah nama untuk 31 jiwa yang berusia diatas 30 tahunan dan juga para lansia.
Kejadian tidak tepat nya sasaran pada data kasus stunting ini kini menjadi rancu bagi sang Kepala Desa di Cinta Asih dan beliau sangat berharap kdpada pemerintah manapun agar bisa memvalidasi data yang dianggap menyimpang ini, ” Saya sudah veripikasi ke pihak puskesmas termasuk kantor Dinas Sosial untuk di lakukan protes, kenapa ini bisa terjadi, padahal jelas jelas di Wilayah saya sendiri ini sudah dilakukan pendataan sejak awal dan terdata ada 21 kasus stanting pada balita di wilayah saya, lah ini, kenapa harus para lansia dan remaja normal yang mendapat kan, logika nya dimana ” pungkas Ade , kepada Publik News, sabtu (26-08-2023 ).
Penanganan yang dilakukan pemerintah yang tidak tepat sasaran ini, kades Ade Mohamad Sofyan itu bahkan menyinggung soal data stunting yang kerap dianggap tidak penting oleh Dinas yang bersangkutan sehingga menimbulkan kesalah pahaman bagi warganya “Stunting itu penting ditangani dan ini kasus yang serius jadi jangan sampai lah dinas ataupun PKM hanya mengejar angka dengan cut off kecil tapi datanya tidak nyambung,” pungkas ade.
Lebih lanjut. Ade pun meminta agar sinkronisasi data di daerah ataupun di pusat dapat menjadi perhatian besar, agar di kemudian nanti terdapat data dukung yang valid dalam upaya penanganan yang dilakukan oleh pemerintah agar semua pihak yang berkaitan dengan penanganan kasus stunting ini dapat di lakukan pemutakhiran data yang diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabuptaen Garut.
( Roni Santosa )