PUBLIKNEWS.ID – Di sebuah sudut Polewali Mandar yang dikenal dengan pesonanya, Jumaruddin Abu, sosok penuh semangat di dunia literasi, bersiap menjejakkan langkahnya ke ibukota. Sebagai Ketua Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Afdal Putra Kembar Desa Tangnga-Tangnga, serta pemimpin Forum TBM Polewali Mandar, ia membawa satu misi besar: menjadikan Sulawesi Barat sebagai mercusuar literasi di Indonesia.
Pada 21 hingga 24 Desember 2024, Jumaruddin terpilih mewakili Polewali Mandar dalam kegiatan penguatan literasi nasional di Jakarta. Selama tiga hari penuh, ia bergelut dengan ide-ide, bertukar gagasan, dan menyerap strategi baru untuk mengembangkan TBM di daerahnya. Dengan tekad yang tak goyah, Jumaruddin berharap, hasil dari kegiatan ini menjadi angin segar yang membentang di seluruh pelosok Polewali Mandar.
“Bukan hanya untuk TBM Afdal Putra Kembar, tetapi untuk semua pengelola TBM di Polewali Mandar,” ucap Jumaruddin, penuh harap. Baginya, literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga jembatan menuju perubahan sosial.
Semangat itu semakin menguat kala ia berbicara tentang anak-anak putus sekolah, sebuah kenyataan pahit yang ingin ia ubah. Ia percaya, melalui TBM, mereka tak hanya menemukan kembali dunia literasi, tetapi juga pintu menuju mimpi-mimpi yang mungkin sempat terkubur.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Jumaruddin untuk mengangkat isu literasi di Sulawesi Barat. Ia yakin, sinergi antara pemerintah, komunitas, dan pengelola TBM akan menjadi kunci untuk menciptakan generasi pembelajar sepanjang hayat.
Dari Jakarta, Jumaruddin kembali membawa pelita baru. Dalam pikirannya, tergambar jelas harapan: setiap buku yang terbuka di TBM, setiap kata yang dibaca, adalah langkah kecil menuju perubahan besar. Polewali Mandar, dengan segala potensinya, siap menjadi pusat literasi yang menginspirasi.
Langkah Jumaruddin mungkin sederhana, tetapi dampaknya bisa menjelajah jauh. Sebab dalam setiap upaya kecil untuk menyalakan lilin di kegelapan, ada cahaya harapan bagi masa depan yang lebih cerah.
Penulis: Abdul Rajab Abduh