PUBLIKNEWS.ID – Di sela hiruk-pikuk pembangunan, semangat warga Desa Mambu tetap menyala. Gotong royong yang menjadi jiwa dari setiap langkah pembangunan di desa ini merefleksikan nilai-nilai budaya yang terus terjaga. Di Dusun Pepalang, bapak-bapak, pemuda, hingga ibu-ibu bahu-membahu, saling melengkapi. Suara cangkul dan palu bersahutan, menyiratkan semangat tanpa henti untuk menciptakan akses yang lebih baik bagi lahan pertanian mereka.
“Jembatan ini bukan hanya untuk kami, tapi untuk anak cucu kami nanti. Kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi?” ucap Ahmad, salah seorang warga, sambil mengelap keringat di dahinya. Pernyataan sederhana itu menggambarkan komitmen masyarakat yang tidak hanya bekerja untuk masa kini, tetapi juga untuk generasi mendatang.
Tidak kalah penting, pelatihan-pelatihan yang direncanakan juga menjadi bukti nyata perhatian pemerintah desa terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia. Seorang kader Posyandu, Rina, mengungkapkan harapannya, “Dengan adanya pelatihan, kami bisa memberikan pelayanan yang lebih baik untuk kesehatan ibu dan anak. Kami merasa lebih percaya diri menghadapi tantangan di lapangan.”
Demikian pula pelatihan kelompok tani yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan bercocok tanam dan pengelolaan hasil panen. Harapannya, para petani Desa Mambu dapat lebih produktif dan mampu bersaing di pasar.
Sementara itu, pelatihan memandikan jenazah mendapat perhatian khusus. Bagi masyarakat desa yang kental dengan nilai-nilai keagamaan, pelatihan ini adalah wujud penghormatan terakhir kepada sesama manusia. “Kami ingin setiap warga bisa melaksanakan fardhu kifayah dengan benar. Ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial kami,” ujar Hayamuddin.
Di sisi lain, pengadaan seragam olahraga menambah semarak suasana desa. Anak-anak hingga dewasa akan lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan olahraga. Dengan rencana pembangunan tribun olahraga, Desa Mambu seolah memantapkan langkah untuk menjadikan olahraga sebagai perekat sosial.
Ketika ditanya tentang visi ke depan, Hayamuddin dengan senyuman optimis menjawab, “Kami ingin Desa Mambu menjadi desa yang mandiri, baik secara ekonomi maupun sosial. Melalui kerja sama dan kebersamaan, insya Allah semua itu bisa tercapai.”
Langkah-langkah kecil ini mungkin terlihat sederhana, tetapi di baliknya tersimpan visi besar: menciptakan Desa Mambu yang lebih sejahtera, lebih berdaya, dan lebih harmonis. Masyarakat desa ini membuktikan bahwa ketika tangan-tangan bergandengan, impian sebesar apa pun bisa diwujudkan. Desa Mambu menjadi pengingat bahwa kemajuan bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang semangat, kebersamaan, dan keikhlasan untuk bekerja demi kebaikan bersama.
Penulis : Abdul Rajab Abduh