PUBLIKNEWS.ID, LUWU – Sehari setelah banjir melanda Luwu, Tim Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) dari Dinas Pendidikan kabupaten Luwu turun langsung melakukan kunjungan lapangan untuk mengevaluasi kondisi sekolah-sekolah yang terdampak. Meskipun banjir telah surut, dampak yang ditinggalkan masih terasa kuat di beberapa lokasi. Kepala Bidang Pembinaan SD, Andi Padlang Noor, menjelaskan kepada awak media hasil kunjungan di beberapa sekolah.Sabtu (4/5)
Di SDN 433 Bajoe Belopa, meskipun halaman sudah dibersihkan dari lumpur, namun bekas-bekas banjir masih terlihat jelas. Di SDN 247 Tondo Tangnga Suli, lumpur setinggi 30 cm masih menyelimuti halaman sekolah, dan beberapa barang seperti printer, layar LCD, dan chromebook mengalami kerusakan.
Situasi yang lebih parah terjadi di SDN 429 Sagenae Suli, dimana lumpur mencapai setinggi lutut, membuat aktivitas belajar mengajar terganggu. Di SDN 17 Lempokasi, kerusakan cukup signifikan dengan lumpur dan pintu pagar sekolah terbawa arus banjir. Dibangun dengan sumber dana (DAU) Pada tahun 2023.
Tidak hanya itu, beberapa sekolah lainnya juga mengalami masalah serupa. SDN 10 Murante, Kecamatan Suli, mengalami kerusakan pada pagar sekolah dan pintu gerbang, bahkan pos satpam harus diungsikan karena tergerus air. SDN 11 Buntu Barana Suli Barat juga mengalami kerusakan serupa pada pagar dan tergenang lumpur. Selain itu, SDN 472 Tobolong dan SDN 12 Lindajang, Suli Barat, juga terdampak, dengan pagarnya roboh yang dikerjakan sejak tahun 2022 dan 2023 menggunakan dana DAU.
Kabid Pembinaan SD Andi Padlang Noor bersama Kasi Kurikulum menyatakan bahwa evaluasi tersebut hanya tahap awal, dan langkah selanjutnya akan melibatkan upaya pemulihan dan rekonstruksi agar proses pembelajaran dapat kembali berjalan dengan normal. Diharapkan pemerintah setempat segera mengambil langkah-langkah tanggap darurat untuk mendukung pemulihan sekolah-sekolah terdampak banjir.
Tim Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Luwu akan terus memantau situasi di sekolah-sekolah terdampak dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendukung pemulihan sektor pendidikan di wilayah ini. (*)