PUBLIKNEWS.ID – Mentari pagi menyapu lembut jalan setapak di Dusun Lelupang, Desa Lagi-Agi, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar. Di sepanjang area perkebunan yang membentang, kini hadir wajah baru yang menandai upaya perubahan: Rabat beton yang kokoh, berdiri gagah sepanjang 100 meter dengan lebar 3 meter, serta 59 meter dengan lebar 2,5 meter.
Pembangunan ini bukan sekadar jalan. Ia adalah cerita tentang harapan, kerja keras, dan masa depan yang lebih baik bagi para petani yang selama ini berjuang melewati jalan berlumpur dan berkerikil menuju lahan mereka. Dengan menggunakan Dana Desa Tahun 2024 sebesar Rp.98.181.500, pembangunan jalan tani ini menjadi bukti nyata bahwa langkah kecil bisa membawa dampak besar.
Firman, Kepala Desa Lagi-Agi, memandang proyek ini sebagai tonggak penting untuk meningkatkan produktivitas petani desa. “Jalan ini dibangun demi kesejahteraan masyarakat, yang mayoritasnya adalah petani. Harapan kami, akses yang lebih baik ini akan membuat mereka lebih mudah mengolah lahan dan membawa hasil panen ke rumahnya,” ujarnya sambil memantau pekerja yang menyelesaikan detail terakhir pembangunan.
Bagi petani seperti Pak Mahmud, yang sudah puluhan tahun membanting tulang sebagai petani dan berwiraswasta, jalan tani ini membawa angin segar. “Dulu kalau musim hujan, agak sulit lewat sini. Sekarang dengan pembangunan ini, para petani lebih mudah membawa hasil panen mereka ke rumah,” katanya dengan senyum mengembang.
Dusun Lelupang, yang dikelilingi hamparan area pertanian nan subur, merupakan salah satu penopang pangan utama bagi Desa Lagi-Agi. Namun, medan yang sulit sering kali menjadi kendala bagi para petani untuk mengoptimalkan hasil panen mereka. Kini, dengan adanya rabat beton, optimisme kembali menyala di hati mereka.
Kisah jalan tani ini bukan hanya tentang perbaikan infrastruktur, tetapi juga simbol kerja bersama untuk masa depan yang lebih baik. Bagi Desa Lagi-Agi, jalan ini adalah penghubung antara harapan dan kenyataan, sebuah lorong kecil menuju kesejahteraan yang lebih luas.
Di tengah riuh suara alam dan aktivitas petani yang kembali bergairah, Desa Lagi-Agi membuktikan bahwa setiap langkah kecil menuju perubahan adalah langkah besar menuju kemakmuran.(*jab)
Oleh: Abdul Rajab Abduh