Senin, September 25, 2023
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • DAERAH
  • HUKUM
  • INFO DESA
  • KESEHATAN
  • POLITIK
  • RAGAM
  • TNI – POLRI
PUBLIK NEWS
Advertisement
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • DAERAH
  • HUKUM
  • INFO DESA
  • KESEHATAN
  • POLITIK
  • RAGAM
  • TNI – POLRI
No Result
View All Result
Publiknews
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • DAERAH
  • HUKUM
  • INFO DESA
  • KESEHATAN
  • POLITIK
  • RAGAM
  • TNI – POLRI
No Result
View All Result
Publiknews
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • DAERAH
  • HUKUM
  • INFO DESA
  • KESEHATAN
  • POLITIK
  • RAGAM
  • TNI – POLRI
Home RAGAM

Ritual Suguhan Kopi Pahit, Cara Magis di Balik Kesenian Ekstrim Lais

Juli 17, 2023
in RAGAM
Ritual Suguhan Kopi Pahit, Cara Magis di Balik Kesenian Ekstrim Lais
571
SHARES
1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Publiknews.id. Garut – Selain karena wisata dan keindahan alamnya, Kabupaten Garut juga dikenal karena kesenian tradisionalnya yang beragam. Satu dari beribu seni tradisi dari Garut, adalah Lais. Sebuah kesenian ekstrem, bergelantung di atas seutas tali di ketinggian, tanpa pengaman sedikitpun.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut pernah merilis sebuah artikel mengenai Lais, melalui website mereka, sipaku.disparbud.garutkab.go.id. Dalam artikel itu dijelaskan, jika Lais sebenarnya diambil dari nama orang. Yakni Pak Laisan, seorang pemanjat pohon kelapa ternama di Kampung Nangka Pait, Kecamatan Sukawening, Garut.

“Karena keahliannya itu, setiap kali Pak Lais disuruh memetik kelapa, ia selalu ditonton masyarakat sekelilingnya. Terutama anak-anak, yang sambil menonton bersorak-sorai, menari-nari sambil memukul-mukul benda yang dibawa,” katanya.

BACA   Tapak Sejarah Garut Lewat Cerita Babad, Menelusuri Sejarah Tempo Dulu


Fenomena yang konon kabarnya terjadi di kawasan tersebut di awal tahun 1900-an itu, kemudian mendorong para seniman lokal, untuk menjadikan apa yang dilakukan Pak Lais menjadi sebuah kesenian tradisional, yang dipertontonkan ke orang banyak.

Apa yang dilakukan Laisan itu, kemudian akhirnya menjadi seni Lais yang dikenal hingga kini. Dalam perkembangannya, Lais kemudian kerap ditampilkan di ajang-ajang besar, seperti Hari Ulang Tahun Garut. Lais juga kemudian tak tampil sendiri, dia diiringi pengiring musik hingga pelawak saat melakukan aksinya.

Lais dimainkan di atas seutas tali, yang diikat di dua tiang bambu. Tinggi tiang bambu yang dipakai sebagai wahana, adalah sekitar 10-13 meter. Sedangkan jarak antara kedua tiang bambu tersebut, adalah sekitar 6 meter.

Sementara dalam sebuah jurnal berjudul Regenerasi Pemerolehan Seni Lais di Padepokan Lais Pancawarna Kampung Sayang Desa Cibunar Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut karya Ayu Septiani dan Asri Soraya Afsari dari Universitas Padjadjaran, menyatakan ada beberapa gerakan yang dilakukan oleh para pemain Lais.

Mulai dari gerakan leha-leha, ngaitkeun suku (menyangkutkan kaki), koprol, beulit kacang, hingga ngolecer. Yang pasti, gerakannya tidak dilakukan secara asal-asalan. Dengan gerakan yang cukup banyak dan tempatnya yang berbahaya ini, membuat seni Lais dikenal sebagai seni yang ekstrem di Garut.

Tidak semua orang bisa untuk melakukannya. Menurut sesepuh pegiat Lais dari Kampung Sayang, Desa Cibunar, Cibatu, Garut, Ade Dadang, setiap pemain Lais harus melalui latihan yang berat terlebih dahulu.

“Tidak sembarangan, semuanya yang mau bisa ya harus latihan,” katanya.

Selain itu, kata Ade Dadang, ternyata ada hal magis yang tersembunyi di balik aksi pertunjukan Lais. Dimana, seorang pemain Lais harus memberikan sesajen terlebih dahulu sebelum berlangsungnya atraksi.

“Ritualnya kopi pahit, kopi manis, rujak kelapa. Itu sesajen namanya. Tidak dimakan, cuman memang karena ini ciri khas yang sejak dahulu sudah begitu,” ujar Ade.

Ade sendiri tidak menjelaskan secara rinci, apa korelasi antara sesajen dengan kemahiran para pelais ini. Tapi yang pasti, kata Ade hal itu wajib dilakukan sebelum atraksi. Hal itu dilaksanakan turun temurun. Konon kabarnya, hal itu dilakukan agar para pemain yang melaksanakan Lais selamat. pungkasnya,( Diky ).

BACA   Google Akan Bersih-Bersih Akun Gmail Lama yang Tak Aktif, Berikut Tips agar Akun Tetap Aman
Previous Post

Polisi Gelandang Premanisme yang Sering Membuat Resah Masyarakat di Kabupaten Garut

Next Post

Tip Cara Mengatasi Transfer Berhasil , Tapi Uang Tidak Masuk Nomor Rekening Tujuan

Related Posts

DAERAH

Dalam Rangka Memperingati Hari Bersih Sedunia,  Pemkab Aceh Selatan Mengadakan  Kegiatan Jalan Sehat

September 14, 2023
RAGAM

Ganjar Mahfud Ngopi Bareng, Netizen: Cocok Berpasangan di Pilpres

September 14, 2023
RAGAM

Ganjar Ungkap Orang Tuanya Wariskan Nilai Kehidupan yang Jauh Lebih Berharga Dibanding Harta

September 14, 2023
RAGAM

Sembahyang Rebut, Warga Keturunan Tionghoa Belinyu Bakar Kapal Pesiar dan Patung

Agustus 31, 2023
2 Hari lagi! Fenomena Supermoon Biru Siap Muncul pada 30 Agustus
RAGAM

2 Hari lagi! Fenomena Supermoon Biru Siap Muncul pada 30 Agustus

Agustus 28, 2023
RAGAM

Pelepasan Atlet Menuju Popnas, Pj Gubernur Sulbar Motivasi Atlet Jaga Sportifitas , Harumkan Nama Sulbar

Agustus 22, 2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

I agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.

Stay Connected test

  • 23.8k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Siswi SMPN 22 Makassar Lolos KDI 2023 di Jakarta

Siswi SMPN 22 Makassar Lolos KDI 2023 di Jakarta

September 1, 2023
blank

3 Lembaga Bakal Melaporkan Proyek Pisew Wajo Ke APH

Juli 23, 2023
blank

Munculnya Srikandi Dari Kabupaten Garut,Diraihnya Gelar Doktor Dari KCD XI Garut

Agustus 12, 2023
IMG 20221202 WA0027

Desa Lariang Butuh Penguatan Tebing Sungai

Desember 2, 2022
blank

Kapolres Majene Pimpin Press Release Operasi Sikat Marano 2023

2
IMG 20230612 WA0066

Dideportasi: RPTC Kemensos di Tanjung Pinang kembali menangani 163 PMIBS

1
Lorem ipsum dolor sit amet

Lorem ipsum dolor sit amet

0
Lorem ipsum dolor sit amet

Vestibulum maximus quis

0
blank

Polsek Jebus Melaksanakan Restorative Justice ( RJ) Kasus Curat di Desa AKelabat Kecamatan Parit Tiga Kab. Bangka Barat

September 24, 2023
blank

PJ Gubernur Sulbar, Prof Zudan Dukung Keberlanjutan Festival Sandeq

September 24, 2023
blank

Salut Kekompakan PJ Gubernur dan Para Bupati, Warga Harap Festival Sandeq Terus Digelar dan Diadakan di Pasangkayu

September 24, 2023
blank

Wakapolres Bangka Barat Hadiri Kegiatan Pembinaan Peningkatan Wawasan Kebangsaan Bersama Kodim 0431 Bangka Barat Dengan Cabdin IV Bangka Belitung

September 24, 2023

Recent News

Polsek Jebus Melaksanakan Restorative Justice ( RJ) Kasus Curat di Desa AKelabat Kecamatan Parit Tiga Kab. Bangka Barat

September 24, 2023
blank

PJ Gubernur Sulbar, Prof Zudan Dukung Keberlanjutan Festival Sandeq

September 24, 2023
blank

Salut Kekompakan PJ Gubernur dan Para Bupati, Warga Harap Festival Sandeq Terus Digelar dan Diadakan di Pasangkayu

September 24, 2023
blank

Wakapolres Bangka Barat Hadiri Kegiatan Pembinaan Peningkatan Wawasan Kebangsaan Bersama Kodim 0431 Bangka Barat Dengan Cabdin IV Bangka Belitung

September 24, 2023
  • KONTAK
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI PUBLIK NEWS
Berita Publik News

© 2023 PUBLIKNEWS

No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • DAERAH
  • HUKUM
  • INFO DESA
  • KESEHATAN
  • POLITIK
  • RAGAM
  • TNI – POLRI

© 2023 PUBLIKNEWS

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.