Topik Opini, Publiknews.id – Mengingat dari adanya hasil pantauan juga hasil survei tentang partai politik di berbagai daerah mengerucut pada kesimpulan yang sama. Umumnya, masyarakat enggan memilih partai politik. Bahkan sebagian besar di antara mereka tidak percaya terhadap kemampuan partai politik untuk mencapai adanya kesejahteraan serta meningkatkan kualitas hidup karena budaya politik yang buruk.
Jika menilik tindak tanduk partai politik selama ini, hasil yang dituai dari berbagai survei tersebut tidaklah mengejutkan. Akibat dari ketidakpercayaan itu sendiri, masyarakat semakin menjauh dari partai politik yang para pengurusnya asyik sendiri mengurusi keuntungan bagi keluarga dan afiliasinya ketimbang mengurusi rakyat.
Dengan berbagai aksi dan tebar pesonanya, mereka sengaja membuat media sendiri baik cetak maupun online. Adapun maksud dan tujuan, agar semua kegiatan dari berbagai bidang yang menyangkut partainya bisa mereka publikasikan. Tak jarang hal itu saat ini terjadi karena banyak persaingan ketat dan seakan mereka tidak mau ketinggalan oleh lawan – lawan politiknya.
Namun di sisi lain, masyarakat juga hampir tak percaya dengan kemampuan pemerintah untuk melaksanakan janji-janji tentang kesejahteraan. Banyaknya para pejabat, dari tingkat geuchik hingga kepala dinas, yang terjerat kasus korupsi. Di tingkat pemerintah, hampir tak ada figur yang bisa dijadikan teladan; pemimpin ideal yang mampu menyatukan seluruh kalangan khususnya di Kabupaten Garut, Jawa – Barat.
Hal ini seharusnya menjadi perhatian bersama. Jika dibiarkan terus terjadi, kondisi ini akan berdampak buruk pada kehidupan bermasyarakat di Kabupaten Garut. Di tingkat partai politik, misalnya, harus ada perubahan nyata dari program dan cara partai mengelola program tersebut.
Satu di antaranya adalah keterbukaan. Partai-partai politik di Kabupaten Garut yang perlu mempublikasikan keuangan mereka secara transparan kepada masyarakat. Dari tingkat Pemerintah Provinsi ( PemProp ) hingga Kabupaten/Kota yang ada di Jawa – Barat. Adapun Program-program yang mereka jalankan juga harus dilakukan secara terukur, sesuai dengan garis kebijakan dan arah perjuangan politik masing-masing partai.
Dengan demikian, partai politik akan menjadi alat kontrol yang efektif bagi kebijakan pemerintah. Kekuatan partai politik, yang sepertinya terus tergerus, baik dari dalam maupun dari luar, harusnya menjadi penyeimbang agar pemerintah benar-benar menjalankan tugas dengan baik dan amanah.
Partai politik harus memiliki gagasan dan kader-kader yang kuat. Ini semua tak bisa dibentuk lewat spanduk atau baliho besar bertuliskan ucapan selamat tempat para pengurus atau kader partai numpang beken, memajang foto diri raksasa, tanpa harus membayar pajak.
Partai perlu menumbuhkan semangat berpolitik dari tingkatan paling bawah. Mendorong partisipasi masyarakat untuk berpolitik dengan cara santun dan elegan. Pengurus dan kader partai politik jangan hanya pandai tebar pesona saja. ( Penulis Diky Kusdian, Redaktur Publiknews.id )